Laboratorium Farmakologi FK UNS sedang mengerjakan sebuah proyek lompatan kreatif untuk membuat aplikasi mobile pendeteksi interaksi obat bernama SMartDIO. SMartDIO sendiri merupakan akronim dari Sebelas Maret Detektor Interaksi Obat.
Dalam rangka mewujudkan aplikasi tersebut, asisten Laboratorium Farmakologi angkatan 2019 Arvenia (Farmavenia), turut membantu dalam pengumpulan data obat yang akan digunakan sebagai database aplikasi. Pengerjaan database obat ini telah dimulai pada hari Sabtu (24/09) lalu.
Pengumpulan data obat dilakukan di sela kegiatan perkuliahan setiap akhir pekan. Saat ini, pengumpulan data obat hanya terfokus pada obat Diabetes Melitus (DM) sebagai pilot drug. Obat DM dipilih karena cukup banyak pasien yang memiliki penyakit komorbid DM saat melakukan pengobatan, sehingga praktek tenaga kesehatan seringkali harus melihat interaksi obat yang akan diberikan dengan obat yang sedang dikonsumsi pasien. Dalam satu hari, asisten Farmavenia dapat mengumpulkan data obat DM dari satu database publik (open database) yang nantinya digabung dan dicek ulang dengan data obat DM dari sumber publik lain. Kegiatan ini terus dilakukan tiap akhir pekan, dan harapannya di akhir tahun 2022 database obat DM untuk prototipe aplikasi SMartDIO sudah dapat tersusun dengan baik.
Farmavenia sendiri terdiri atas 8 mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2019 yang dikoordinasi oleh Hikam Yanwar Pradana. Anggota yang lain meliputi Muhammad Ihsan Ridho, Kamila Nurul Najmi, Nida Marisya, Aliya Naziha, Avina Norma Malikhah, Milenia Hasna Azizah, dan Maurilla Iascha Suhartono.
Hikam, mewakili rekan-rekannya, menyatakan bahwa partisipasi dalam pembuatan aplikasi ini dapat menambah pengalaman asisten. Harapannya, aplikasi ini dapat membantu banyak pihak dan dapat terus dikembangkan serta diintegrasikan untuk memaksimalkan manfaat, khususnya dalam pemilihan dan peresepan obat ke pasien.